
Untuk mengisi ulang baterai pada penggunaan sehari-hari, hanya membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam dibawah sinar matahari, dengan catatan daya baterai masih tersisa beberapa persen. Namun apabila tenaga baterai telah habis digunakan tanpa sisa, butuh sekitar 17 jam untuk mengisi ulang sampai 100 persen.
Ponsel ini bukan merupakan perangkat high-end yang mahal harganya. Pasalnya, ponsel tersebut dilempar ke pasaran hanya dengan harga sekitar $100. Atau kurang lebih sekitar Rp.900 ribu rupiah.
Namun mengingat perangkat ini diposisikan untuk menempatkan Android 2.2 Froyo ke dalamnya, maka ini merupakan langkah besar dalam sebuah inovasi baru. Spesifikasinya pun cukup canggih, dilengkapi Nod, Solar panel di bagian belakang, prosesor MediaTek, slot memory microSD, kamera, built-in flashlight
Dalam berita terkait, produsen ponsel ini juga menampilkan beberapa inovasi lain seperti, sel microchip matahari terbaru dan sel surya pertama. Menurut produsennya, pemasarannya akan dimulai di Eropa, Amerika Latin dan India pada bulan Mei ini dan negara lain segera menyusul.


