Berita teknologi terkini

Follow TeknoUntukKita on Twitter

Inovasi dunia otomotif

Jangan biarkan anda terlewatkan tentang seputar otomotif terkini. Karena inovasi yang terjadi akan selalu menarik untuk disimak

Saatnya kita melihat keunggulan ponsel sekarang ini

Ponsel di jaman sekarang sudah tak asing lagi, terlebih perkembangan yang terjadi sangat cepat. Simak dan Get It!

Yang terbaik untuk anda

Bicara tentang gadget takkan ada habisnya, terus dan terus menarik untuk diketahui lebih lanjut. Jangan terlewatkan

Jangan katakan Game Over

Jadilah gamer sejati, dan ikuti perkembangan game yang terjadi di dunia ini. Dan jangan katakan Game Over sebelum anda mencobanya

Otherside

Mungkin apa yang kami berikan kurang menarik? lihatlah disini anda akan mendapatkannya

Latest Posts

MENGEMUDI di jalanan Ibu Kota yang kian macet paling enak menggunakan mobil berpersneling otomatis. Kaki tidak harus pegal menginjak pedal kopling. Namun, sebagian orang malah takut atau justru terlena memakai mobil otomatis.

Sebagian orang enggan membeli mobil matik karena takut mitos perawatan mahal dan jika rusak tak banyak bengkel yang bisa memperbaiki. Pendapat ini tak salah karena faktanya di Indonesia belum banyak yang bisa memperbaiki transmisi matik. Namun, mitos itu baru benar bila persneling matik dibiarkan rusak karena tak tahu cara merawat.

Perawatan mobil matik justru bisa lebih murah daripada manual kalau dilakukan dengan benar. Pada mobil manual, kopling set persneling rata-rata harus ganti setiap dua tahun. Sedangkan mobil matik umurnya bisa lebih lima tahun, bergantung pada pemakaian. Sebaliknya, orang yang sudah merasakan kenyamanan mobil matik biasanya terlena. Sebagus apa pun transmisi matik kalau dipakai terus-menerus pasti aus, apalagi kalau pemakaiannya tak benar.

Salah satu perawatan mendasar yang jarang diperhatikan adalah penggantian oli secara rutin. Oli transmisi otomatis (automatic transmission fluid/ATF) adalah komponen vital dalam sistem transmisi matik. Selain berfungsi sebagai pelumas, oli juga berperan sebagai penerus daya gerak mesin.  Diperkirakan sekitar 85 persen kerusakan transmisi matik yang masuk bengkelnya karena kelalaian mengganti oli.

Sepuluh persen sisanya karena faktor usia dan lima persen sebab kesalahan pemakaian. Salah satu kesalahan fatal pengguna mobil matik adalah termakan bahasa iklan, transmisi otomatis tak perlu ganti oli “seumur hidup” (lifetime). Bila mobil dirancang memiliki ‘umur hidup’ enam tahun, oli transmisi matik-bahkan transmisinya sendiri-didesain untuk bertahan selama enam tahun. Logikanya kalau mau berusia lebih panjang dari lifetime itu, ya harus dirawat rutin.

Pemahaman lain yang disalahartikan adalah menganggap transmisi otomatis tak dilengkapi kopling dan kampas kopling lagi. Padahal, di transmisi matik jumlah kampas koplingnya justru lebih banyak dibandingkan dengan transmisi manual. Kampas-kampas kopling ini akan saling bergesekan pada saat persneling bekerja menggerakkan mobil. Dari gesekan tersebut, timbul serpihan serbuk halus.

Makin tua umur oli, makin berkurang kekentalan dan viskositasnya. Gesekan antar kampas kopling makin keras dan makin banyak serpihan yang dihasilkan. Lama-lama serbuk itu menyumbat filter oli sehingga oli tak bersirkulasi sempurna dan kampas kopling saling bergesekan langsung tanpa dilumasi oli.

Tanda-tanda mulai terjadi kerusakan transmisi matik adalah gejala kopling selip, yang terlihat dari tak berimbangnya putaran mesin dengan laju mobil. Mesin sudah meraung di putaran tinggi, tetapi mobil tak berjalan dengan laju seimbang. Perpindahan gigi persneling juga mengentak, tak halus seperti biasa.

Jika anda mau mengecek kondisi mobil matik anda, bisa dengan cara memasukkan persneling ke posisi D atau R, lalu rem dilepas. Dalam kondisi sehat, mobil langsung bergerak. Bila tidak, patut dicurigai ada masalah di transmisi matik. Rutin Pemeriksaan kondisi dan volume oli mobil bisa dilakukan dengan melihat tongkat pengukur (dipstick) yang terletak di ruang mesin di atas bak persneling (gearbox).

Pada beberapa tipe mobil lain, terutama buatan Eropa seperti Audi, pemeriksaan dilakukan lewat lubang di bawah gearbox. Untuk itu, mobil harus diangkat hingga ketinggian tertentu sehingga orang bisa masuk kolong mobil. Dianjurkan setiap pemilik mobil matik mengganti oli transmisi setiap 5.000 kilometer (km), bersamaan dengan penggantian oli mesin. Lalu, setiap 20.000 km dianjurkan oli dikuras dan diganti baru, diikuti penggantian filter oli transmisi.

Leave a Reply

Terimakasih atas kunjungan anda, jangan lupa tinggalkan komentar