KAIRO (dp) — Suasana politik di Mesir yang semakin panas dalam beberapa hari terakhir telah membuat General Motos (GM), Daimler AG, dan BMW AG, berfikir untuk menghentikan sementara produksinya di negeri pimpinan Hosni Mubarak tersebut.
Dalam pernyataan tertulis, GM mengatakan, pihaknya perlu menutup pabriknya di dekat Kairo karena alasan keamanan karyawan. “Seluruh karyawan kami di Mesir dan semua properti dalam kondisi selamat dan aman. Tim lokal kami di Kairo terus melihat situasi dan akan mengambil keputusan ketika suasana sudah kondusif,” ujar juru bicara operasional internasional GM Johan Willems malalui Automotive News Europe.
Hal yang sama juga dilakukan Daimler di Mesir. Kepada jaringan berita ANE, Daimler mengaku kini terus memantau kondisi di Mesir. Namun seluruh eskpatriat dan karyawan telah dipulangkan ke Jerman demi keselamatan.
BMW juga ikut menghentikan produksi di Mesir berkait demonstrasi besar yang sedang menggoyang pemerintahan berkuasa Mubarak. Dua keluarga karyawan BMW dan keluarganya bahkan telah dipulangkan ke Jerman, seperti dilaporkan Dow Jones.
Sebelumnya Volkswagen AG dan Nissan Motor Co. lebih dulu mengumumkan rencana penghentian produksi di Mesir. Nissan menyatakan akan memulai penutupan fasilitas operasi pada Kamis (3/2) besok, namun telah memulangkan empat karyawan ke Jepang. [dp/GRG]
Latest Posts