Setelah dirilis sejak 2008 lalu, Nokia akhirnya menghentikan paket layanan musik gratisnya di 27 negara. Padahal layanan ini sempat populer dengan kampanye 'Comes With Music'.Negara mana saja yang ditinggal layanan ini memang masih belum terbuka dengan jelas. Namun dilaporkan yang menjadi 'korban' di antaranya adalah Inggris dan Singapura.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Nokia menegaskan bahwa masih melanjutkan penjualan ponsel yang dibundel dengan paket gratis ke layanan download musik gratis tersebut di Tanah Air, masa berlakunya adalah sampai 12 bulan.
Perlakuan ini sama dengan yang terjadi di China dan India. Sementara untuk Brasil, Turki dan Afrika Selatan layanan gratisnya cuma diberi tenggat waktu hingga 6 bulan.
Sebelumnya, Nokia telah menaruh harapan tinggi terhadap akses layanan ini. Apalagi vendor ponsel raksasa itu sudah berhasil menggaet 4 label besar: Vivendi Universal Music, EMI, Warner Music Group dan Sony.
Tak ayal, harapan yang sempat digantungkan cukup tinggi. Yakni digadang-gadang dapat menyaingi layanan iTunes milik Apple. Namun sayang, usaha Nokia sepertinya gagal. Akibat minimnya animo pengguna akhirnya layanan musik gratis yang dibundel dengan penjualan ponsel musik Nokia ini pun harus ditutup di 27 negara.
"Pasar jelas menginginkan layanan musik yang bebas DRM (digital right management)," ujar juru bicara Nokia.
Pasalnya, dengan adanya software DRM maka akan membatasi pengguna untuk sharing lagu dari berbagai perangkat. Nokia sendiri berkilah akan terus menyediakan lagu tanpa DRM, dan saat ini perkembangannya sudah meluas di 38 negara.
Meski layanan download di 27 negara yang telah ditentukan direncanakan untuk ditutup, namun Nokia menegaskan akan tetap mempersilakan pengguna yang masih berlangganan untuk tetap mendownload musik sampai batas langganan berakhir.(detikinet)
